وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا

 
“Dan janganlah kalian mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk.” (Al-Israa’: 32)

Penjelasan makna ayat

وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا

Dan janganlah kalian mendekati zina.

Al-Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata tentang ayat ini: “Allah subhanahu wata’ala berfirman dalam rangka melarang hamba-hamba-Nya dari perbuatan zina dan larangan mendekatinya, yaitu larangan mendekati sebab-sebab dan pendorong-pendorongnya.” (Lihat Tafsir Ibnu Katsir, 5/55)

Asy-Syaikh As-Sa’di rahimahullah menjelaskan tentang ayat ini di dalam tafsirnya, “Larangan mendekati zina lebih mengena ketimbang larangan melakukan perbuatan zina, karena larangan mendekati zina mencakup larangan terhadap semua perkara yang dapat mengantarkan kepada perbuatan tersebut. Barangsiapa yang mendekati daerah larangan, ia dikhawatirkan akan terjerumus kepadanya, terlebih lagi dalam masalah zina yang kebanyakan hawa nafsu sangat kuat dorongannya untuk melakukan zina.” (Lihat Taisir Al-Karim Ar-Rahman, hal.457)

إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً

Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan keji.

Al-Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Maksudnya adalah dosa yang sangat besar.” (Lihat Tafsir Ibnu Katsir, 5/55)
Pacaran ternyata penuh dengan kedustaan. Orang yang pacaran akan selalu mengelabui pasangannya.
Ketika masa-masa pacaran, si kekasih akan selalu berdandan cantik di hadapan pacarnya, berkata lemah lembut, bersenyum manis dan belang jeleknya ditutup-tutupi. Yang pacaran akan merasa tidak pede jika nampak sesuatu yang jelek dari dirinya. Kalau dikatakan pacaran sebagai jalan untuk mengenal pasangan sebelum nikah, kenyataanya penjajakan tersebut jauh berbeda dengan saat telah menikah. Saat telah menikah, satu sama lain tidak mesti berpenampilan cantik atau ganteng saat di rumah. Tidak mesti pula terus-terusan bertemu dalam keadaan harum atau wangi. Bahkan dalam pernikahan ada pasangan yang berkata kasar yang hal ini tidak dijumpai saat pacaran dahulu.
Padahal Islam sudah memberi jalan bahwa mengenali pasangan bisa dari empat hal: (1) kecantikan, (2) martabat (keturunan), (3) kekayaan atau (4) baik atau tidak agamanya. Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
تُنْكَحُ الْمَرْأَةُ لأَرْبَعٍ لِمَالِهَا وَلِحَسَبِهَا وَجَمَالِهَا وَلِدِينِهَا ، فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّينِ تَرِبَتْ يَدَاكَ
“Perempuan itu dinikahi karena empat faktor yaitu agama, martabat, harta dan kecantikannya. Pilihlah perempuan yang baik agamanya. Jika tidak, niscaya engkau akan menjadi orang yang merugi”. (HR. Bukhari no. 5090 dan Muslim no. 1446). Mengenal calon pasangan sudah cukup lewat empat hal tersebut. Keempat hal tadi bisa diketahui dari keluarga dekat atau dari teman dekat si pasangan. Jadi, tidak mesti lewat lisan si pasangan secara langsung.
Jika sudah ada cara yang Islam gariskan, masihkah mencari cara lain untuk mengenal pasangan? Lantas apa mesti mengenal calon pasangan lewat pacaran?
Ketahuilah bahwa nikah adalah tanda ingin serius, sedangkan pacaran hanya ingin terus dipermainkan. Jangan heran jika ada yang sudah pacaran bertahun-tahun, namun pernikahan mereka tidak sampai setahun jadi bubar.
Coba lihat saja para sahabat Rasul -shallallahu ‘alaihi wa sallam-, tidak pernah menempuh jalan pacaran ketika mencari pasangan. Sekali ta’aruf, merasa cocok, sudah langsung menuju pelaminan. Tidak seperti para pemuda saat ini yang menjalani pacaran hingga 10 tahun untuk bisa saling mengenal lebih dalam. Padahal para sahabat adalah sebaik-baik generasi sepeninggal Rasul -shallallahu ‘alaihi wa sallam- yang mesti dicontoh. Lihat saja apa yang terjadi ketika Fathimah dinikahi ‘Ali bin Abi Tholib atau Ruqoyyah yang dinikahi sahabat mulia ‘Utsman bin ‘Affan, mereka tidak melewati proses penjajakan pacaran. Imam Ahmad berkata dalam Ushulus Sunnah, “Hendaklah kita berpegang teguh dengan ajaran para sahabat -radhiyallahu ‘anhum- serta mengikuti ajaran mereka.”
Lihat pula si mbah kita dahulu. Mereka juga tidak mengenali calon pasangan mereka dengan pacaran. Akan tetapi, keluarga mereka tetap langgeng dan punya banyak keturunan.
So … Apa gunanya pacaran? Jika Anda ingin dikelabui terus-terusan, maka monggo itu pilihan Anda dan akhirnya Anda yang tanggung sendiri akibatnya.
Semoga Allah beri taufik dan hidayah-Nya kepada kita.
Inilah wahai saudaraku muslim, ayat-ayat Qur’aniyah dan hadits-hadits Nabawiyyah yang shahih yang menjelaskan tentang malam Lailatul Qadar.

1. Keutamaan Malam Lailatul Qadar
Cukuplah untuk mengetahui tingginya kedudukan Lailatul Qadar dengan mengetahui bahwasanya malam itu lebih baik dari seribu bulan, Allah berfirman (yang artinya),[1] Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur’an) pada malam kemuliaan. [2] Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? [3] Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. [4] Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. [5] Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar. [QS Al Qadar: 1 - 5]
2. Waktunya
Pendapat yang paling kuat, terjadinya malam Lailatul Qadr itu pada malam terakhir bulan Ramadhan, berdasarkan hadits ‘Aisyah radiyallahu ‘anha, dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam beri’tikaf di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan dan beliau bersabda, (yang artinya) “Carilah malam Lailatur Qadar di (malam ganjil) pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.” (HR Bukhari 4/255 dan Muslim 1169)
Jika seseorang merasa lemah atau tidak mampu, janganlah sampai terluput dari tujuh hari terakhir, karena riwayat Ibnu Umar (dia berkata): Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya), “Carilah di sepuluh hari terakhir, jika tidak mampu maka jangan sampai terluput tujuh hari sisanya.” (HR Bukhari 4/221 dan Muslim 1165).
Kesimpulannya, jika seseorang muslim mencari malam Lailatul Qadar, carilah pada malam ganjil sepuluh hari terakhir, 21, 23, 25, 27 dan 29. Kalau lemah dan tidak mampu mencari ppada sepuluh hari terakhir, maka carilah pada malam ganjil tujuh hari terakhir yaitu 25, 27 dan 29. Wallahu a’lam.
3. Bagaimana Mencari Malam Lailatul Qadar
Sesungguhnya malam yang diberkahi ini, barangsiapa yang diharamkan untuk mendapatkannya, maka sungguh telah diharamkan seluruh kebaikan (baginya). Dan tidaklah diharamkan kebaikan itu, melainkan (bagi) orang yang diharamkan (untuk mendapatkannya). Oleh karena itu, dianjurkan bagi muslimin (agar) bersemangat dalam berbuat ketaatan kepada Allah untuk menghidupkan malam Lailatul Qadar dengan penuh keimanan dan mengharapkan pahalaNya yang besar, jika (telah) berbuat demikian (maka) akan diampuni Allah dosa-dosanya yang telah lalu. (HR Bukhari 4/217 dan Muslim 759).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya), “Barangsiapa berdiri (shalat) pada malam Lailatul Qadar dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR Bukhari 4/217 dan Muslim 759)
<Disunnahkan untuk memperbanyak do’a pada malam tersebut. Telah diriwayatkan dari sayyidah ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, (dia) berkata, "Aku bertanya, Ya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, apa pendapatmu jika aku tahu kapan malam Lailatul Qadar (terjadi), apa yang harus aku ucapkan?" Beliau menjawab, "Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annii. Ya Allah, Engkau Maha Pengampun dan mencintai orang yang meminta ampunan, maka ampunilah aku." (HR Tirmidzi (3760), Ibnu Majah (3850), dari Aisyah, sanadnya shahih.
Saudaraku -semoga Allah memberkahimu dan memberi taufiq kepadamu untuk mentaatiNya – engkau telah mengetahui bagaimana keadaan malam Lailatul Qadar (dan keutamaannya) maka bangunlah (untuk menegakkan sholat) pada sepuluh malam hari terakhir.
Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, “Adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila masuk pada sepuluh hari (terakhir bulan Ramadhan), beliau mengencangkan kainnya (menjauhi wanita yaitu istri-istrinya karena ibadah, menyingsingkan badan untuk mencari Lailatul Qadar), menghidupkan malamnya dan membangunkan keluarganya.” (HR Bukhari 4/233 dan Muslim 1174).
Juga dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, (dia berkata), “Adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersungguh-sungguh (beribadah apabila telah masuk) malam kesepuluh (terakhir), yang tidak pernah beliau lakukan pada malam-malam lainnya.” (HR Muslim 1174).
4. Tanda-tandanya
Ketahuilah hamba yang taat -mudah-mudahan Allah menguatkanmu dengan ruh dariNya dan membantu dengan pertolonganNya- sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menggambarkan paginya malam Lailatul Qadar agar seorang muslim mengetahuinya.
Dari Ubay radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya), “Pagi hari malam Lailatul Qadar, matahari terbit tanpa sinar menyilaukan, seperti bejana hingga meninggi.” (HR Muslim 762).
Dari Abu Hurairah, ia berkata: Kami menyebutkan malam Lailatul Qadar di sisi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda (yang artinya), “Siapa di antara kalian yang ingat ketika terbit bulan, seperti syiqi jafnah.” (HR Muslim 1170. Perkataannya “Syiqi Jafnah”, syiq artinya setengah, jafnah artinya bejana. Al Qadli ‘Iyadh berkata, “Dalam hadits ini ada isyarat bahwa malam Lailatul Qadar hanya terjadi di akhir bulan, karena bulan tidak akan seperti demikian ketika terbit kecuali di akhir-akhir bulan.”)
Dan dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya), “(Malam) Lailatul Qadar adalah malam yang indah, cerah, tidak panas dan tidak juga dingin, (dan) keesokan harinya cahaya sinar mataharinya melemah kemerah-merahan.” (HR Thayalisi (349), Ibnu Khuzaimah (3/231), Bazzar (1/486), sanadnya hasan).
Siapa yang tidak mengenal buah satu ini? Sirsak (Annona muricata) adalah salah satu buah yang populer di Indonesia. Pohon sirsak sendiri bisa tumbuh dimana saja baik yang berair maupun dengan sedikit air. Namun sirsak tetap membutuhkan bantuan manusia selama proses penyerbukan agar mendapatkan hasil yang maksimal.

manfaat sirsak

Buah berdaging putih ini, selain dikenal rasanya yang enak, manfaatnya tidak bisa dianggap remeh. Manfaat sirsak salah satunya adalah dapat membunuh sel kanker. Sirsak sendiri mengandung beberapa kandungan yang penting seperti kalori, protein, lemak, hidrat arang, kalsium, fosfor, zat besi serta vitamin A, B, dan C. Dari kandungan-kandungan tersebut, tentu kita bisa tahu betapa besar sekali manfaat buah sirsak ini.

Sirsak Mengobati Kanker?

Ada beberapa publikasi yang mendukung bahwa sirsak dapat membantu mengobati berbagai penyakit ganas, termasuk kanker. Berikut ini diantaranya.

1. Pada tahun 1976, National Cancer Institute melakukan penelitian ilmiah pertama mengenai manfaat dari buah sirsak. Hasilnya mereka menyimpulkan bahwa batang dan daun sirsak dapat membantu menghancurkan sel-sel ganas, termasuk sel kanker.

2. Catholic University of South Korea melakukan studi tentang manfaat sirsak dan dipublikasikan melalui Journal of Natural Product. Meraka menemukan bahwa senyawa kimia yang terkandung dalam sirsak, efektif untuk memnghancurkan sel kanker usus besar serta 10.000 kali bersifat seperti obat kemoterapi. Selain itu senyawa kimia ini diketahui selektif dalam memilih sel target sehingga tidak membahayakan sel yang sehat.

3. 20 tes laboratorium seperti dilansir oleh vine-uk.com menemukan bahwa kandungan sirsak efektif untuk membunuh sel-sel kanker namun tidak merusak sel-sel sehat. Tercatat ada 12 jenis kanker, termasuk kanker usus besar, paru-paru, prostat, payudara dan kanker pankreas, yang dapat dibunuh selnya oleh kandungan dari buah sirsak. Selain itu buah berkulit hijau ini juga bermanfaat meningkatkan sistem kekebalan tubuh serta mencegah infeksi.

4. dr Hardhi, Ketua Umum Perhimpunan Dokter Herbal Medik Indonesia (PDHMI), menyatakan bahwa sirsak mengandung senyawa polifenol, saponin dan bioflavonoid yang berfungsi sebagai antioksidan. Berbeda dengan herbal lainnya, sirsak tidak membahayakan sel-sel yang sehat, melainkan hanya membunuh sel abnormal yang merusak seperti sel kanker.

5. Suku Indian dari Amerika menggunakan sirsak termasuk daun, batang, buah, dan bijinya untuk mengobat berbagai penyakit seperti jantung, asma, gangguan hati, dan arthritis, selama 'berabad-abad'.

Manfaat Sirsak

Setidaknya masih diperlukan penelitian lebih lanjut lagi mengenai manfaat sirsak ini, apakah sirsak sepenuhnya dapat menggantikan pengobatan kemoterapi atau tidak. Pada akhirnya, mencegah tetap lebih baik daripada mengobati. Yuk, rajin konsumsi sirsak mulai hari ini!

sumber: detik dan googling - Yayasan Sahabat Yatim Indonesia
Aku telah mengadu kepada waki’ mengenai buruknya hafalanku, 


lalu ia menasehatiku untuk meninggalkan kemaksiatan.


Dan ia juga memberitahu kepadaku bahwa ilmu itu adalah cahaya.


Dan cahaya Allah tidak akan di berikan kepada orang-orang yang melakukan kemaksiatan.




Itulah sya’ir Imam Syafi’i. Lewat sya’ir tersebut, Imam Syafi’i ingin mengajak kepada para pencari ilmu dan semua manusia di seluruh bumi ini agar segera meninggalkan segala kemaksiatan. Sebab, kemaksiatan akan menghalangi diri dari cahaya Allah.




Allah berfirman dalam al-Qur’an yang artinya:  “Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus[1039], yang di dalamnya ada pelita besar. pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat(nya)[1040], yang minyaknya (saja) Hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang Dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha mengetahui segala sesuatu.(QS.An-Nuur : 35)




Kemaksiatan dapat menjadikan orang lalai mengingat Allah, dan susah menerima sesuatu yang baik di dalam dirinya. Sesungguhnya Allah adalah baik (thoyyib), dan tidak menerima, kecuali yang baik.  Jika seseorang lalai dalam mengingat Allah, maka dia akan menjadikan hawa nafsunya (amarah) sebagai teman. Pada akhirnya ia terbujuk dalam godaan syaitan.




Islam juga mengajarkan kita tentang akibat dan bahaya maksiat. Islam pun memberitahukan kita mengenai larangan-larangan, perintah-perintah, begitupula tentang kelalaian. Itu semua sudah dicantumkan di dalam al-Qur’an, dan itu menandakan betapa besar bentuk kasih sayang Allah kepada hambanya, dan Insya Allah kita semua mendapatkan cahaya dari Allah swt.




Saudaraku, di antara perbuatan yang menyebabkan seseorang jauh dari cahaya Allah maupun lindungan-Nya, sebagaimana yang kita sempat dengar dan mungkin lihat, yaitu kasus pornografi, pergaulan bebas, penyalahgunaan narkoba, aborsi, dan kenakalan remaja lain, yang dapat melemahkan aqidah dan tauhid dalam diri pelaku.




Oleh karena itu, marilah kira mengembalikan hakikat keislaman kita. Sebab, Islam adalah agama yang syumuliyah dan mutakaamil.Syumuliyah dalam artian  menyeluruh, sedangkan mutakaamil dalam artian sempurna. Islam adalah agama yang telah diridhoi Allah swt. Oleh karena itujangan pernah mengatakan, semua agama benar.  Perkataan seperti ini harus diwaspadai, karena bisa menjadikan orang murtad tanpa disengaja.




Allah berfirman yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman, Barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, Maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha mengetahui”.(QS.Al- Maaidah : 54)




Bukankah kita bangga bahwa Islam adalah agama yang diridhoi oleh Allah, sebagaimana firman Allah dalam al-Qur’an yang artinya: “Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu Jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa[398] karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.(QS. Al- Maaidah : 3)




Islam adalah satu-satunya agama sekaligus sebuah pandangan hidup yang mulia. Selain memiliki serangkaian tatanan ibadah, Islam juga memiliki solusi-solusi dalam segala permasalahannya. Perangkatnya begitu lengkap, mulai dari mengurusi masalah aqidah dan ibadah, kehidupan rumah tangga, adab bertetangga, ekonomi, politik, tata negara, militer, pendidikan, politik luar negri, dan termasuk pengaturan pergaulan laki-laki dan perempuan.




Hanya Islam yang memiliki landasan aqidah yang dapat diimplementasikan di dalam kehidupan sehari-hari. Akidah adalah hal yang paling ditakuti oleh negara-negara Barat kini. Keindahan hidup di bawah naungan Islam harusnya menjadi dambaan kita semua. Kita akan menyelamatkan generasi kita dari kehancuran dan kepunahan. Sudah saatnya kita peduli dan menjadi bagian dari perubahan, memenuhi seruan Allah untuk kembali kepada Islam sebagai landasan hidup, dan Insya Allah senantiasa mendapatkan cahaya dari Allah swt. Waffaqumullah jamii’an.